Rahasia Memotong Kuku di Hari Jum’at

Takdir sudah ada yang menggariskan namun hanya sedikit yang mengetahui adanya nasib dan takdir yang menimpa diri kita tak bisa dielakkan dari campur tangan kita sendiri, biasa kita kenal sebagai hukum alam atau sebab musabab, karena tidak ada sesuatu kejadian yang kebetulan di dunia ini melainkan ada sebabnya.
Tuhan punya banyak sekali rahasia, kapan kita mati, kapan terjadi hari kiamat, apa yang akan terjadi besok, itu semua rahasia Tuhan. Namun kita harus ingat, Tuhan bukanlah Maha sewenang-wenang, semua yang menimpa kita pastilah sudah diperhitungkan.

Lantas apa hubungannya dengan memotong kuku?
Seperti yang saya sebutkan di atas, kematian rahasia Alloh, namun dengan kemurahanNya, Alloh memberikan tanda-tanda yang tak bisa saya sebutkan satu per satu di sini. Kecuali memotong kuku. Menurut sumber yang dapat dipercaya, hari Jum’at merupakan hari yang dipilih oleh Alloh untuk membuka tabir termasuk ‘tabir’ rahasia memotong kuku di hari Jum’at. Ingat! Tidak ada sunah/mengikuti kebiasaan Nabi saw yang sia-sia, semua pasti ada hikmah untuk kehidupan kita selain mendapat pahala.

Jika Alloh berkehendak membuka tabir-Nya, niscaya di saat kita memotong kuku di hari Jum’at, kita akan tahu umur kita masih panjang atau akan mati sebentar lagi. Caranya yaitu dengan memperhatikan kuku yang akan kita potong, apakah masih sama seperti Jum’at kemaren atau sudah panjang. Jika Alloh berhendak membuka tabir, bagi orang yang umurnya tidak panjang lagi, maka yang dilihat kukunya pun tidak bertambah panjang alias masih sama seperti Jum’at kemaren. Sebaiknya perbanyaklah berbuat baik dan beribadah. Wallahu a'lam....

MUNGKIN diantara kita atau kebanyakan kita, ketika memotong kuku asal-asalan—mulai dari tangan kiri atau kanan, pokoknya tak beraturan. Walaupun ia dilihat hanya perkara kecil, namun kadang-kadang ia adalah perkara besar.

Dalam beberapa perkara hukum Islam, kuku tidak seharusnya diabaikan oleh umat Islam. Misalnya ketika seorang dalam keadaan ihram haji atau umrah didenda membayar dam karena memotong kukunya. Demikian juga kuku bisa menyebabkan tidak sah-nya wudhu atau mandi junub, jika air tidak atau terhalang sampai ke kuku.

Beberapa permasalahan lainnya, yang berhubungan dengan kuku dari segi hukum, hikmah memotong kuku, memanjangkan dan mewarnanya akan dibincangkan dalam bahasan kali ini.

1. Hukum Dan Hikmah Memotong Kuku
Memotong kuku adalah amalan sunah. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha: “Sepuluh perkara yang termasuk fitrah (sunnah): memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air (beristinja), berkata Zakaria: “berkata Mus’ab: “Aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur.”

Sekali lagi ini adalah bentuk menghilangkan segala kotoran yang melekat di celah kuku, apalagi jika kuku dibiarkan panjang.

2. Cara Dan Benda Untuk Memotong Kuku

Menurut Imam an-Nawawi, sunah memotong kuku bermula jari tangan kanan keseluruhannya dan dimulai dari jari kelingking lalu sampai pada ibu jari, kemudian tangan kiri dari jari kelingking ke ibu jari.

Sementara alat untuk memotong kukunya dapat menggunakan gunting, pisau atau benda khas yang tidak menyebabkan mudharat pada kuku atau jari seperti alat pemotong kuku.

Setelah selesai memotong kuku, sebaiknya segera membasuh tangan dengan air. Ini karena jika seseorang itu menggaruk anggota badan, dikahawatirkan akan menyebabkan penyakit kusta.

Menurut kitab al-Fatawa al-Hindiyah dalam mazhab Hanafi bahawa makruh memotong kuku dengan menggunakan gigi juga akan menyebabkan penyakit kusta.

3. Waktu Memotong Kuku
Sebagaimana diriwayatkan daripada Anas bin Malik:

“Telah ditentukan waktu kepada kami memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada empat puluh malam.”

“Adapun menurut Imam asy-Syafi’e dan ulama-ulama asy-Syafi’eyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Juma’at, sebagaimana disunatkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat Juma’at,” (Hadis riwayat Muslim)

4. Menanam Potongan Kuku
Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, bahawa Ibnu ‘Umar Radhiallahu ‘anhu menanam potongan kuku.

5. Memotong Kuku Ketika Haid, Nifas Dan Junub
Menurut kitab Al-Ihya’, jika seseorang dalam keadaan junub atau berhadas besar, janganlah dia memotong rambut, kuku atau memotong sesuatu yang jelas daripada badannya sebelum dia mandi junub. Kerana segala potongan itu di akhirat kelak akan kembali kepadanya dengan keadaan junub.

6. Memanjangkan Kuku Dan Mewarnainya ( Cutex)
Tabiat memanjangkan kuku dan membiarkannya tanpa dipotong adalah perbuatan yang bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihhi wasallam, karena beliau menggalakkan supaya memotong kuku. Jika dibiarkan kuku itu panjang, niscaya banyak perkara-perkara yang membabitkan hukum seperti wudhu, mandi wajib dan sebagainya.

Adapun dalam hal mewarnai kuku (cutex), perempuan yang bersuami adalah haram mewarnai kuku jika suaminya tidak mengizinkan. Sementara perempuan yang tidak bersuami pula, haram baginya mewarnai kuku. Demikian juga jika pewarna itu diperbuat dari benda najis karena akan menghalang daripada masuknya air saat berwudhu.

sumber: indahislam

Semoga Bermanfaat!

0 komentar on Rahasia Memotong Kuku di Hari Jum’at :

Posting Komentar

Bomber SMS Massal Penambah Referal

GET HELP ( DAPAT BANTUAN ) DARI MMM INDONESIA

FOREX ANTI LOSE ( AKUN ISLAMI-NO SWAP )

 
Letakkan kode iklan disini